BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Istilah
bimbingan dapat diartikan dengan berbagai cara. Menurut pandangan Shertzer dan
Stone (1981), bimbingan sebaiknya di artikan sebagai: proses membantu
orang-perorangan untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya (The
process of helping individuals to
understand themselves and their world). Perumusan itu mengandung sejumlah
kata kunci, yaitu proses, membantu, orang-perorangan, memahami diri, dan
lingkungan hidup. Proses menunjuk pada gejala bahwa sesuatu akan berubah secara
berangsur-angsur selama kurun waktu tertentu. Karenanya, bimbingan bukanlah
suatu peristiwa yang terjadi sekali saja, melainkan mencakup sejumlah tahap
yang secara berangkaian membawa ketujuan
yang ingin dicapai.
B.
Rumusan Masalah
Teori Ginzberg tentang Pemilihan Garir
BAB II
TEORI
PERKEMBANGAN DAN PEMILIHAN KARIR: TEORI 2 (TEORI GINZBERG)
A.
Teori Ginzberg
1.
Konsep
Ginzberg Tentang Keputusan Karir
Teori
ini lahir merupakan usaha bersama para ahli yang terdiri seorang ekonom,
seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog, diantara mereka adalah
Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951), mereka inilah yang memberikan
pandangan bahwa pemilihan karir adalah suatu proses yang terbuka sepanjang
waktu. Ginzberg (dalam Winkel, 1997) menyatakan bahwa pilihan jabatan tidak
hanya terjadi sekali saja, melain mengalami proses pengembangan yang meliputi
jangka waktu antara 6 sampai 15 tahun. Selanjutnya, dalam Belkin: 1976:430,
Ginzberg menyatakan: occupational choice is a lifelong proces of
decision-making in which the individual seeks to find the optimal fit between
his career preparation and goals and the realities of the world of work.
Kutipan
diatas menjelaskan bahwa okupasional merupakan sebuah proses pengambilan
keputusan sepanjang hayat dimana individu berusaha untuk menemukan kesesuain
yang optimal antara persiapan dan tujuan karirnya dan realita dunia kerja.[1]
Adapun
yang menjadi dasar pandangan Ginzberg dalam Manrihu, 1992: 88-89) tentang
pilihan okupasional adalah sebagai berikut:
a.
Pilihan
okupasional adalah suatu proses perkembangan yang secara khas berlangsung
sepanjang periode umur 10 sampai15 tahun.
b.
Proses
itu sebagian besar tidak dapat di ubah.
c.
Pilihan
okupasional berakhir dalam suatu kompromi antara minat-minat,
kapasitas-kapasitas, nilai-nilai dan kesempatan-kesempatan.
d.
Ada
tiga periode pilihan okupasional fantasi, tentatif, dan realistik.
e.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pilihan okupasional seseorang adalah nialai-nilai individu,
faktor-faktor emosional, taraf dan jenis pendidikan, dan dampak realitas
melalui tekanan-tekanan lingkungan.
Selanjutnya Ginzberg (dalam munandir
1996:92) menyatakan bahwa pilihan pekerjaan merupakan proses pengambilan
keputusan yang berlangsung sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak
kepuasaan dari pekerjaan nya, ini mengharuskan mereka berulang-ulang melakukan
penilaian kembali, dengan maksud mereka lebih dapat mencocokkan tujuan-tujuan
karir yang terus berubah-ubah dengan kenyataan dunia kerja.
Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Ginzberg et al (dalam didi Tarsidi tt:30) menginvestigasi acara
empirik sejumlah sampel yang memiliki kebebasan memilih suatu okupasi. Sampel
tersebut terdiri dari laki-laki yang berasal dari kelas menengah ke atas
didaerah perkotaan, dari keluarga protestan atau Katolik keturunan Anglo-Saxon,
yang tingkat pendidikan nya berkisar dari kelas enam hingga pasca-sarjana.
Karena pemilihan sampel tersebut sangat terbatas, maka konklusi hasil penelitian ini hanya dapat
diaplikasikan secara terbatas pula. Secara spesifik, pola perkembangan karir
perempuan dan etnik minoritas ataupun mereka yang berasal dari daerah pedesaan
dan kaum miskin tidak menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, konklusi
yang dihasilkan dari studi ini belum tentu dapat diaplikasikan pada populasi
selain dari yang di wakili oleh sampel yang disebutkan.
Kelompok Ginzberg menyimpulkan bahwa
pilihan okupasional merupakan proses perkembangan, yang pada umumnya mencakup
kurun waktu selama enam hingga sepuluh tahun, yang di mulai dari sekitar usia
11 tahun dan berahir sesudah usia 17 atau awal masa dewasa. Terdapat tiga
periode atau tahapan dalam proses pemilihan okupasi yaitu periode fantasy, tentative, dan realistic.
Beberapa fase atau masa yang
dimaksud dalam Teori Ginzbarg (dalam Munandir 1996:90-91) adalah sebagai
berikut:
a.
Masaa
fantasi (yang mencakup usia sampai 10 atau 12 tahun) ciri utamanya
adalah anak dalam memilih pekerjaan bersifat sembarangan, artinya sal pilih
saja. Pilihannya tidak berdasarkan pada pertimbangan yang masak mengenai
kenyataan yang ada, tetapi pada kesan atau khalayannya belaka.
b.
Masa
tentatif, pilihan karir orang mengalami perkembangan, mula-mula
pertimbangan karir itu hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan atau minat,
sedang faktor-faktor lain (kapasitas) melakukan sebuah pekeerjaan, dan apakah
kapasitas itu cocok dangan minatnya.[2]
c.
Masa
transisi, adalah masa peralihan sebelum orang memasuki masa pilihan
realistik. Dalam masa ini anak memadukan orientasi-orientasi pilihan yang
dimiliki sebelumnya yaitu orientasi minat, orientasi kapasitas dan orientasi
nilai.
d.
Masa
realistik, anak melakukan eksplorasi dengan memberikan penilaian atas
pengalaman-pengalaman kerja dalam kaitannya dengan tuntunan yang sebenarmya,
sebagai syarat untuk bisa memasuki lapangan pekerjaan atau kalau tidak bekeja
untuk melanjutkan penididikan keperguruan tinggi
e.
Masa
ekspolarasi, penilaian yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kerja ini mengental
dalam bentuk pola-pola vokasional yang
jelas.
f.
Masa
kristalisasi, ketika anak
mengambil keputusan pokok dengan mengawinkan faktor-faktor yang ada, baik yang
dari dalam diri (internal) maupun yang dari luar diri (eksternal)
g.
Masa
spesifikasi, anak memilih pekerjaan spesifik, maksudnya pekerjaan
tertentu yang khusus.
Berbagai fase-fase dan tugas
perkembangan vokasional Ginzberg, yang telah dijelaskan di atas, untuk lebih
kongkritnya penulis mencoba merinci dalam bentuk tabel beerikut:
Tabel:
Tugas-tugas
Perkembangan Vokasional Ginzberg
|
Umur
|
Tugas Perkembangan
|
Golongan Masa
|
Kriteria
umum
|
|
Sebelum usia
11 tahun
|
fantasi
|
Kanak-kanak
|
Pada tahap awal berorientasi bermain dan menjelang akhir tahap
ini bermain menjadi berorientasi kerja
|
|
11-17 tahun
|
Tentatif
|
Remaja awal
|
Terjadinya proses transisi, yang di tandai oleh
pengenalan secara gradual terhadap persyaratan kerja. Pengenalan minat, kemampuan,
imbalan kerja, nilai dan perspektif waktu
|
|
17 tahu s/d
awal masa dewasa
|
Realistik
|
Pertengahan
remaja
|
Pengintegrasian kapasitas dan minat. Kelanjutan perkembangan
nilai-nilai. Spesifikasi pilihan okupasi. Kristalisasi pola-pola okupasi.
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teori
ini lahir merupakan usaha bersama para ahli yang terdiri seorang ekonom,
seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog, diantara mereka
adalah Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951), mereka inilah yang
memberikan pandangan bahwa pemilihan karir adalah suatu proses yang terbuka
sepanjang waktu. Ginzberg (dalam Winkel, 1997) menyatakan bahwa pilihan jabatan
tidak hanya terjadi sekali saja, melain mengalami proses pengembangan yang
meliputi jangka waktu antara 6 sampai 15 tahun.
B.
Kritik dan Saran
Penulis
menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi
maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diperlukan untuk perbaikan makalah ini.
Daftar Pustaka
1.
Winkel,
W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jkarta:
PT Gramedia
2.
Rober
Nathan, Konseling Karir, Bandung: Pustaka Setia, 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar