Minggu, 12 April 2015

Teori Ginzberg

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Istilah bimbingan dapat diartikan dengan berbagai cara. Menurut pandangan Shertzer dan Stone (1981), bimbingan sebaiknya di artikan sebagai: proses membantu orang-perorangan untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya (The process of helping individuals  to understand themselves and their world). Perumusan itu mengandung sejumlah kata kunci, yaitu proses, membantu, orang-perorangan, memahami diri, dan lingkungan hidup. Proses menunjuk pada gejala bahwa sesuatu akan berubah secara berangsur-angsur selama kurun waktu tertentu. Karenanya, bimbingan bukanlah suatu peristiwa yang terjadi sekali saja, melainkan mencakup sejumlah tahap yang  secara berangkaian membawa ketujuan yang ingin dicapai.

B.       Rumusan Masalah
Teori Ginzberg tentang Pemilihan Garir














BAB II
TEORI PERKEMBANGAN DAN PEMILIHAN KARIR: TEORI 2 (TEORI GINZBERG)

A.      Teori Ginzberg
1.      Konsep Ginzberg Tentang Keputusan Karir
Teori ini lahir merupakan usaha bersama para ahli yang terdiri seorang ekonom, seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog, diantara mereka adalah Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951), mereka inilah yang memberikan pandangan bahwa pemilihan karir adalah suatu proses yang terbuka sepanjang waktu. Ginzberg (dalam Winkel, 1997) menyatakan bahwa pilihan jabatan tidak hanya terjadi sekali saja, melain mengalami proses pengembangan yang meliputi jangka waktu antara 6 sampai 15 tahun. Selanjutnya, dalam Belkin: 1976:430, Ginzberg menyatakan: occupational choice is a lifelong proces of decision-making in which the individual seeks to find the optimal fit between his career preparation and goals and the realities of the world of work.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa okupasional merupakan sebuah proses pengambilan keputusan sepanjang hayat dimana individu berusaha untuk menemukan kesesuain yang optimal antara persiapan dan tujuan karirnya dan realita dunia kerja.[1]
Adapun yang menjadi dasar pandangan Ginzberg dalam Manrihu, 1992: 88-89) tentang pilihan okupasional adalah sebagai berikut:
a.       Pilihan okupasional adalah suatu proses perkembangan yang secara khas berlangsung sepanjang periode umur 10 sampai15 tahun.
b.      Proses itu sebagian besar tidak dapat di ubah.
c.       Pilihan okupasional berakhir dalam suatu kompromi antara minat-minat, kapasitas-kapasitas, nilai-nilai dan kesempatan-kesempatan.
d.      Ada tiga periode pilihan okupasional fantasi, tentatif, dan realistik.
e.       Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan okupasional seseorang adalah nialai-nilai individu, faktor-faktor emosional, taraf dan jenis pendidikan, dan dampak realitas melalui tekanan-tekanan lingkungan.
Selanjutnya Ginzberg (dalam munandir 1996:92) menyatakan bahwa pilihan pekerjaan merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasaan dari pekerjaan nya, ini mengharuskan mereka berulang-ulang melakukan penilaian kembali, dengan maksud mereka lebih dapat mencocokkan tujuan-tujuan karir yang terus berubah-ubah dengan kenyataan dunia kerja.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ginzberg et al (dalam didi Tarsidi tt:30) menginvestigasi acara empirik sejumlah sampel yang memiliki kebebasan memilih suatu okupasi. Sampel tersebut terdiri dari laki-laki yang berasal dari kelas menengah ke atas didaerah perkotaan, dari keluarga protestan atau Katolik keturunan Anglo-Saxon, yang tingkat pendidikan nya berkisar dari kelas enam hingga pasca-sarjana. Karena pemilihan sampel tersebut sangat terbatas, maka konklusi  hasil penelitian ini hanya dapat diaplikasikan secara terbatas pula. Secara spesifik, pola perkembangan karir perempuan dan etnik minoritas ataupun mereka yang berasal dari daerah pedesaan dan kaum miskin tidak menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, konklusi yang dihasilkan dari studi ini belum tentu dapat diaplikasikan pada populasi selain dari yang di wakili oleh sampel yang disebutkan.
Kelompok Ginzberg menyimpulkan bahwa pilihan okupasional merupakan proses perkembangan, yang pada umumnya mencakup kurun waktu selama enam hingga sepuluh tahun, yang di mulai dari sekitar usia 11 tahun dan berahir sesudah usia 17 atau awal masa dewasa. Terdapat tiga periode atau tahapan dalam proses pemilihan okupasi yaitu periode fantasy,  tentative, dan realistic.
Beberapa fase atau masa yang dimaksud dalam Teori Ginzbarg (dalam Munandir 1996:90-91) adalah sebagai berikut:
a.       Masaa fantasi (yang mencakup usia sampai 10 atau 12 tahun) ciri utamanya adalah anak dalam memilih pekerjaan bersifat sembarangan, artinya sal pilih saja. Pilihannya tidak berdasarkan pada pertimbangan yang masak mengenai kenyataan yang ada, tetapi pada kesan atau khalayannya belaka.
b.      Masa tentatif, pilihan karir orang mengalami perkembangan, mula-mula pertimbangan karir itu hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan atau minat, sedang faktor-faktor lain (kapasitas) melakukan sebuah pekeerjaan, dan apakah kapasitas itu cocok dangan minatnya.[2]
c.       Masa transisi, adalah masa peralihan sebelum orang memasuki masa pilihan realistik. Dalam masa ini anak memadukan orientasi-orientasi pilihan yang dimiliki sebelumnya yaitu orientasi minat, orientasi kapasitas dan orientasi nilai.
d.      Masa realistik, anak melakukan eksplorasi dengan memberikan penilaian atas pengalaman-pengalaman kerja dalam kaitannya dengan tuntunan yang sebenarmya, sebagai syarat untuk bisa memasuki lapangan pekerjaan atau kalau tidak bekeja untuk melanjutkan penididikan keperguruan tinggi
e.       Masa ekspolarasi, penilaian yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kerja  ini mengental dalam bentuk  pola-pola vokasional yang jelas.
f.       Masa kristalisasi,  ketika anak mengambil keputusan pokok dengan mengawinkan faktor-faktor yang ada, baik yang dari dalam diri (internal) maupun yang dari luar diri (eksternal)
g.      Masa spesifikasi, anak memilih pekerjaan spesifik, maksudnya pekerjaan tertentu yang khusus.
Berbagai fase-fase dan tugas perkembangan vokasional Ginzberg, yang telah dijelaskan di atas, untuk lebih kongkritnya penulis mencoba merinci dalam bentuk tabel beerikut:
Tabel:
Tugas-tugas Perkembangan Vokasional Ginzberg

Umur
Tugas Perkembangan
Golongan Masa
Kriteria umum

Sebelum usia 11 tahun

fantasi

Kanak-kanak
Pada tahap awal berorientasi bermain dan menjelang akhir tahap ini bermain menjadi berorientasi kerja



11-17 tahun



Tentatif



Remaja awal
Terjadinya proses transisi, yang di tandai oleh pengenalan secara gradual terhadap persyaratan kerja. Pengenalan minat, kemampuan, imbalan kerja, nilai dan perspektif waktu

17 tahu s/d awal masa dewasa


Realistik

Pertengahan remaja
Pengintegrasian kapasitas dan minat. Kelanjutan perkembangan nilai-nilai. Spesifikasi pilihan okupasi. Kristalisasi pola-pola okupasi.










BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Teori ini lahir merupakan usaha bersama para ahli yang terdiri seorang ekonom, seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog, diantara mereka adalah Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951), mereka inilah yang memberikan pandangan bahwa pemilihan karir adalah suatu proses yang terbuka sepanjang waktu. Ginzberg (dalam Winkel, 1997) menyatakan bahwa pilihan jabatan tidak hanya terjadi sekali saja, melain mengalami proses pengembangan yang meliputi jangka waktu antara 6 sampai 15 tahun.

B.       Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk perbaikan makalah ini.














Daftar Pustaka

1.        Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jkarta: PT Gramedia
2.        Rober Nathan, Konseling Karir, Bandung: Pustaka Setia, 1999.



[1] Rober Nathan, Konseling Karir, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hal.122-123
[2] Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jkarta: PT Gramedia, hal.575

Tidak ada komentar:

Posting Komentar